05.12
Unknown
Selasa, 1 Januari 2013 19:15 wib wib
Jenazah pendaki di Gunung Sindoro (Foto: Ist)
TEMANGGUNG- Dua orang tewas setelah diduga menghirup gas beracun yang keluar dari kawah Gunung Sindoro.
Kedua korban gas beracun tersebut merupakan pendaki asal Desa Kapulogo, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang sedang merayakan pergantian tahun Senin, 31 Desember.
Dua korban tewas dalam pendakian tersebut masing-masing bernama Mudilul Fuad (17), siswa SMK Al Madani, Kepil Wonosobo dan Mufaikin (15), siswa SMP 3 Kepil. Kedua korban merupakan warga Desa Kapulogo, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.
Informasi yang dihimpun dari Pos Gunung Sindoro-Sumbing, Desa Kentengsari, Kecamatan Bansari, korban diduga meninggal lantaran menghirup belerang atau gas sulfat yang keluar dari dalam kawah.
Sekadar diketahui, Gunung Sindoro hingga kini berstatus aktif normal setelah pada setahun lalu meningkat menjadi waspada.
“Karena saat ini masih ada kawah yang mengeluarkan gas sulfat,” kata Kapolsek Parakan, AKP Roeslam yang memantau langsung di Pos Pendakian.
Hingga saat ini Tim SAR dibantu Polisi dan Tentara masih mengevakuasi kedua jenazah. Evakuasi berjalan sulit karena terkendala cuaca dan medan.
(Didik Dono/Sindo TV/kem)
Kedua korban gas beracun tersebut merupakan pendaki asal Desa Kapulogo, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang sedang merayakan pergantian tahun Senin, 31 Desember.
Dua korban tewas dalam pendakian tersebut masing-masing bernama Mudilul Fuad (17), siswa SMK Al Madani, Kepil Wonosobo dan Mufaikin (15), siswa SMP 3 Kepil. Kedua korban merupakan warga Desa Kapulogo, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.
Informasi yang dihimpun dari Pos Gunung Sindoro-Sumbing, Desa Kentengsari, Kecamatan Bansari, korban diduga meninggal lantaran menghirup belerang atau gas sulfat yang keluar dari dalam kawah.
Sekadar diketahui, Gunung Sindoro hingga kini berstatus aktif normal setelah pada setahun lalu meningkat menjadi waspada.
“Karena saat ini masih ada kawah yang mengeluarkan gas sulfat,” kata Kapolsek Parakan, AKP Roeslam yang memantau langsung di Pos Pendakian.
Hingga saat ini Tim SAR dibantu Polisi dan Tentara masih mengevakuasi kedua jenazah. Evakuasi berjalan sulit karena terkendala cuaca dan medan.
(Didik Dono/Sindo TV/kem)
Posted in: Berita
0 komentar:
Posting Komentar