Seakan berbisik membawa berita pagi
keluar dari sela-sela pipa besi panjang
bagai senandung berirama abstrak
Ku tatap langit gagah membentang
namun tak biru lagi warnanya
terhalang pekat, terbendung sinarnya
Menggunung dan meluap
mengikat jantung menarik nafas
hingga aku jatuh dan memohon
Goresan tinta tanda kepedulian
berkumandang lantang di atas mimbar
bagai telur tanpa kuningnya
Mungkin terlalu tua untuk di jaga
Mungkin terlalu dini ditanyakan
Dan mungkin terlalu lama jawaban itu ada
Kini hanya tersisa kertas ini sebagai tanda debu yang mulia
0 komentar:
Posting Komentar