Minggu, 30 Desember 2012

Anak Durhaka Berubah Jadi Babi, Warga Senang

Warga Desa Karang Ajar merasa senang ketika seorang anak durhaka yang sering menghardik orangtuanya tiba-tiba saja berubah menjadi seekor babi. Kejadian ini berlangsung ketika SD (17 tahun) ditemukan sudah berubah menjadi babi saat sedang tidur di kamarnya. SD memang selama ini dikenal sebagai remaja yang durhaka kepada orangtuanya, ia sering membentak dan mengambil paksa uang ayahnya untuk menyewa internet di warnet. Menurut Sabrin (30 th), warga sekitar sudah sering memperingatkan dan menasehatinya bahwa perilaku tersebut salah. Bahkan, Sabrin sempat menakut-nakutinya bahwa anak durhaka akan terkena adzab dan berubah menjadi binatang.
“Saya sudah bilang sama dia (SD), anak durhaka pasti kena adzab, nanti akan berubah menjadi babi atau anjing,” ucap Sabrin, “tapi dia nggak percaya. Dia bilang itu nggak masuk akal. Dasar sok pintar. Tapi sekarang lihat kan siapa yang benar? Saya puas karena kata-kata saya terbukti. Hahaha.”
Sabrin dan para warga Karang Ajar yang lain tampak gembira saat melihat SD yang berwujud babi sedang tiduran karena sulit bergerak. Memang, masih banyak warga yang mengaji di sekitarnya dan memberikan sumbangan kepada orangtua SD, tetapi bisik-bisik kepuasan selalu terdengar di sela pengajian.
“He he he, saya bilang juga apa. Makanya jadi orang jangan sombong. Dinasehati malah membantah, begini kan akibatnya. Rasain, dia kena adzab karena memang salahnya sendiri,” ucap Nurdin (42), tetangga SD. Meski kebanyakan warga tampak puas melihat adzab yang menimpa SD, namun orangtua SD tampak sedih dan tidak ingin berbicara dengan wartawan.
Salah satu tokoh masyarakat, Kyai Hanif (50) merasa heran dengan perilaku warga yang terlihat senang ketika tetangganya terkena adzab. Menurutnya, perbuatan SD memang salah, tetapi bukan berarti kita pantas merasa senang dengan apa yang ia alami.
“Bahkan para nabi saja tidak merasa bahagia ketika kaumnya diadzab,” ujar Kyai Hanif yang mengaku pamornya semakin turun sejak ia mengkritik sikap warga.
Kritik dari Kyai Hanif tersebut seringkali ditanggapi warga dengan nada dingin. “Saya nggak paham kenapa Kyai membela anak durhaka itu. Menurut saya sih, adzab yang diterima SD itu sudah sepantasnya jadi pelajaran bagi kita semua agar tidak durhaka. Untunglah saya tidak pernah durhaka seperti anak itu,” ucap Rian (20) yang diwawancarai saat hendak berangkat ke dokter kulit.
“Maaf, Mas. Saya buru-buru, harus pergi ke dokter, badan saya lagi alergi gatal-gatal,” ucap Rian sambil melengos pergi. Di sela-sela jaket tebal yang ia kenakan terlihat rambut-rambut berwarna cokelat yang tumbuh panjang.

SUMBEBR

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes